Tanggal 11 juli 2009 kami ada pembekalan siswa/i akhir Rumah Anak Madani mengenai "Aliran sesat di Indonesia" yang disampaikan oleh dr.Abdul Mukti, M.A.
Beberapa aliran sesat yang berkembang di Indonesia saat ini adalah:
1. Aliran Ahmadiyah
Didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad di India. Mirza lahir 15 februari 1835 dan meninggal 26 mei 1906 di India. Ahmadiyah masuk ke Indonesia tahun 1935, tetapi mereka mengklaim diri telah masuk ke negeri ini sejak tahun 1925. Tahun 2000, mendiang khalifah Ahmadiyah dari London, Tahir Ahmad, bertemu dengan presiden Abdurrahman Wahid. Kini Ahmadiyah mempunya sekitar 200 cabang, terutama Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Palembang, Bengkulu, Bali, NTB, dan lainnya. Basis-basis Ahmadiyah di Kuningan, Jawa Barat, dan Lombok telah dihancurkan massa 2002/2003 karena mereka sesumbar dan mengembangkan kesesatannya. Ahmadiyah adalah suatu aliran yang meyakini Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi mereka. Selain itu mereka mempunya kitab suci yang dikenal dengan nama "Tadzkirah" sebagaimana ummat Islam mempunyai Al-Qur'an.
2. Aliran Al- Haq
3. Aliran Al-Qiyadah Al-Islamiyah
Didirikan oleh Ahmad Moshadddeq alias H. Salam sejak tanggal 23 Juli 2006. Dan dia mengaku menjadi Rasul sebagai penggantinya Nabi Muhammad S.A.W. Dan syahadat barunya " Asyhadualla ilahaillallah. Wa asyhaduanna masih al-mau'ud Rasulullah."
4. Aliran Lia " Eden" Aminuddin (Salamullah)
Agama Salamullah adalah agama baru yang menghimpun semua agama, didirikan oleh Lia Aminuddin, di Jakarta. Dia mengaku sebagai Imam Mahdi yang mempercayai reinkarnasi. Lia mengaku sebagai jelmaan roh Maryam, sedang anaknya, Ahmad Mukti yang kini hilang, mengaku sebagai jelmaan roh Nabi Isa as. Dan imam besar agama Salamullah ini Abdul Rahman, seorang mahasiswa alumni UIN Jakarta, yang dipercaya sebagai jelmaan roh Nabi Muhammad saw.
Ajaran Lia Aminuddin yang profesi awalnya perangkai bunga kering ini difatwakan MUI pada 22 Desember 1997 sebagai ajaran yang sesat dan menyesatkan. Pada tahun 2003, Lia Aminuddin mengaku mendapat wahyu berupa pernikahannya dengan pendampingnya yang dia sebut Jibril. Karena itu, Lia Aminuddin diubah namanya menjadi Lia Eden sebagai lambang surga, menurut kitabnya yang berjudul Ruhul Kudus. Pengikutnya makin menyusut, kini tinggal 70-an orang, maka ada "wahyu-wahyu" yang menghibur atas larinya orang dari Lia.(www.swaramuslim.net)
5. Aliran Al-Qur'an Hijau
Pada awalnya didirikan di Kediri
6. Aliran Al-Qur'an Suci
7. Aliran Amanat Keagungan Illahi
8. Aliran Bumu Segandu
9. Aliran Hidup di Balik Hidup
10. Aliran Ingkar Sunnah
11. Aliran Isa Bugis